Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH,
menerima 33 peserta Studi strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LIV Tahun 2016
berjumlah 33 orang. Di balai petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa
(19/7).
Menurut Kepala Rombongan SSDN PPRA LIV tahun 2016, Marsda TNI AU Ir. Beng Tardjani, MSc. Lemhanas RI memilih Kalbar bisa mengetahui perkembangan pembangunan nasional khususnya bidang pariwisata. Sekaligus meminta masukan Gubernur Kalimantan Barat terkait informasi potensi daerah sehingga menjadi bahan kajian peserta yang hadir.
Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH menjelaskan, Lemhannas suatu persiapan untuk dididik menjadi kader kader pemimpin bangsa. Kepada peserta, orang nomor satu di Kalbar itu menjelaskan, Kalimantan Barat ini letaknya strategis, karena letaknya di tengah-tengah, dan Kalbar ini selalu didatangi peserta-peserta lemhannas.
Pada pertemuan itu Gubernur Cornelis memaparkan pancasila sebagai dasar negara, masalah strategi pertahanan sampai pada perubahan iklim, dari segi pertahanan Cornelis membeberkan bahwa strategisnya Kalbar sehingga beberapa kali pesawat asing masuk wwilayah Kalbar dan berhasil ditangkap.
Demikian juga dengan perubahan iklim, cornelis sebagai Koordinator Gubernur Climate Forest (GCF) menjelaskan bahwa pihaknya sangat intens mengantisipasi perubahan iklim dan efek rumah kaca bahkan sudah beberapa kali melakukan pertemuan secara internasional, terakhir di Oslow dan Belanda.
Kata Cornelis lagi, untuk pembangunan fisik di Kalimantan Barat bisa dilihat bagaimana di lapangan, bahkan sampai pembangunan jalan paralel perbatasan.
Menurut Kepala Rombongan SSDN PPRA LIV tahun 2016, Marsda TNI AU Ir. Beng Tardjani, MSc. Lemhanas RI memilih Kalbar bisa mengetahui perkembangan pembangunan nasional khususnya bidang pariwisata. Sekaligus meminta masukan Gubernur Kalimantan Barat terkait informasi potensi daerah sehingga menjadi bahan kajian peserta yang hadir.
Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH menjelaskan, Lemhannas suatu persiapan untuk dididik menjadi kader kader pemimpin bangsa. Kepada peserta, orang nomor satu di Kalbar itu menjelaskan, Kalimantan Barat ini letaknya strategis, karena letaknya di tengah-tengah, dan Kalbar ini selalu didatangi peserta-peserta lemhannas.
Pada pertemuan itu Gubernur Cornelis memaparkan pancasila sebagai dasar negara, masalah strategi pertahanan sampai pada perubahan iklim, dari segi pertahanan Cornelis membeberkan bahwa strategisnya Kalbar sehingga beberapa kali pesawat asing masuk wwilayah Kalbar dan berhasil ditangkap.
Demikian juga dengan perubahan iklim, cornelis sebagai Koordinator Gubernur Climate Forest (GCF) menjelaskan bahwa pihaknya sangat intens mengantisipasi perubahan iklim dan efek rumah kaca bahkan sudah beberapa kali melakukan pertemuan secara internasional, terakhir di Oslow dan Belanda.
Kata Cornelis lagi, untuk pembangunan fisik di Kalimantan Barat bisa dilihat bagaimana di lapangan, bahkan sampai pembangunan jalan paralel perbatasan.
Disebutkan Cornelis, di Kalimantan
Barat, Jumlah penduduk miskin turun 5,96 persen. Walaupun dirinya sudah
berhasil membangun secara fisik di Kalbar, namun untuk membangun mental masih
harus bekerja keras,
“Yang paling sulit bagi saya adalah merubah sikap mental baik mental birokrasi maupun mental masyarakat. Kalau fisik luar biasa baik infrastruktur dan pertanian termasuk cepat sawah,” ungkap Cornelis.
Untuk itu Cornelis meminta supaya Hasil ini analisa Peserta Lemhannas bisa sampaikan kepada presiden dan pemerintah provinsi Kalbar untuk menjadi bahan kajian perencanaan pembangunan ke depan.
“Yang paling sulit bagi saya adalah merubah sikap mental baik mental birokrasi maupun mental masyarakat. Kalau fisik luar biasa baik infrastruktur dan pertanian termasuk cepat sawah,” ungkap Cornelis.
Untuk itu Cornelis meminta supaya Hasil ini analisa Peserta Lemhannas bisa sampaikan kepada presiden dan pemerintah provinsi Kalbar untuk menjadi bahan kajian perencanaan pembangunan ke depan.
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!