Pendidikan agama saat ini merupakan salah satu pondasi utama dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta mampu mengaplikasikannya kedalam pergaulan hidup sehari-hari yang mengedepankan nilai-nilai toleransi ditengah-tengah masyarakat yang multi dimensional. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi IX, dr. Karolin Margret Natasa dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Ikhlas Desa Ngarak Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Minggu (31/7).
Disela kesibukannya menjadi Narasumber dalam Seminar Orang Muda Katolik di Stasi Ngarak, Karolin menyempatkan diri untuk mengunjungi Pondok Pesantren Al Ikhlas Desa Ngarak. Kunjungan Ketua Umum PP PKRI ini dalam rangka memberi bantuan dana kepada para santri yang tinggal di Pondok Pesantren tersebut. Dihadapan para santri dan warga Muslim Desa Ngarak, Karolin menyampaikan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia, tolerant dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. “Saya meyakini bahwa semua Agama yang ada di Indonesia mengajarkan tentang kebaikan. Tidak ada Agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Kalau ada yang mengajarkan hal seperti itu, artinya pemahamannya tentang agamanya belum tuntas, belum khatam. Pendidikan keagamaan tentulah bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan seutuhnya.” Ujar Ketua Umum PP PKRI ini.
Pada kesempatan itu Karolin menyampaikan rasa prihatin dan penyesalannya atas insiden yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara yang berlatarbelakang SARA. Karolin berharap agar Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Landak dapat menjaga keharmonisan yang telah terjalin selama ini.
Anggota DPR RI menjabat 2 periode ini berharap agar kerusuhan yang pernah terjadi dan menodai kerukunan dan persatuan masyarakat di Kalimantan Barat hendaklah menjadi sebuah cerminan bagi masyarakat untuk lebih mengedepankan toleransi. “Saya sangat menyesalkan insiden yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara yang telah menodai kerukunan dan persatuan. Saya berharap di Kalimantan Barat, Khususnya Kabupaten Landak agar tetap menjaga keharmonisan antar suku dan umat beragama.
Konflik yang pernah terjadi di bumi Kalimantan Barat hendaknya menjadi sebuah pengalaman yang berarti bagi kita. Konflik tersebut mengajarkan kita bahwa hidup berdampingan dengan rukun, damai, dan harmonis menjadi unsur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat kita. Disinilah peran Negara hadir dan bertanggung jawab atas kehidupan umat beragama di Indonesia.” Ujar Karolin.
Kader militan PDI Perjuangan ini berpesan kepada para santri agar tekun dalam belajar karena patut disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu peluang untuk dapat merubah nasib seseorang. Karena pendidikan adalah kunci keberhasilan di masa depan.
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!