4:52:00 PM
0
Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis MH mengingatkan  agar para pemimpin agama yang ada di Kalimantan Barat untuk menjalankan agama sesuai dengan aturan dan ajaran agama masing-masing serta tidak keluar jalur, “Tidak ada ajaran agama yang keluar dari jalur, kalau keluar jalur maka akan dibubarkan. Pendeta harus memahami bagaimana melakukan pembinaan umat, jangan melenceng dari injil karenanya harus berpegang teguh pada injil yang sudah diakui negara bukan injil ngarang-ngarang.
Demikian juga Beriman bukan hanya berdoa dan rajin ke gereja. Bagaimana umat benar-benar takut Tuhan Yesus. Bagaimana kita saling toleransi, jangan mentang-mentang lalu menjadi Farisi,” terang Cornelis, pada pembukaan Konfrensi ke XVIII Gereja Kemah Injil Indonesia se-Kalimantan Barat di Rumah Retret Tirtaria Kubu Raya, Senin (6/6).
Dijelaskan orang nomor satu di Kalbar itu, tantangan gereja ke depan bagaimana berbuat di dunia, menerapkan ajaran injil dalam keidupan sehari-hari.
Karena kantong-kantong kemiskinan, putus sekolah, angka harapan hidup rendah di daerah Kristen baik itu Katolik maupun Protestan. Para pendeta selain ceramah soal surgawi, berikan dorongan kepada masyarakat, lahan tanah dimanfaatkan untuk ditanam bahan pangan jangan sampai cabe pun harus membeli, kalau yang sudah waktunya anak usia sekolah ya sekolah. Demikian juga halnya gereja harus dimanajemen dengan baik begitu juga umat, “Sehingga kita tidak lagi menemukan angka kemiskinan yang besar. Saya mau titip pada Bapak ibu dan saudara-saudara pengurus gereja dari pusat sampai kampung, agar anak-anak jangan terlibat narkoba, seks bebas,” terang Cornelis.
Ketua Badan Pengurus Pusat GKII Pdt. Dr.Daniel Ronda, kita bukan ormas tap GKII merupakan organisasi Illahi yang dipimpin Tuhan Yesus, sehingga kedepan menjadi sebuah organisasi yang professional, akuntabel, transparan, berjejaring baik di dalam maupun di luar negeri. Yang membawa kesejateraan para penggereja serta mempercepat perluasan pelaksanaan misi dan pertumbuhan gereja GKII.
Ketua GKII Kalimantan Barat, Senan Beriang, konfrensi berlangsung 6-10 juli untuk 5 tahun sekali untuk pergantian pengurus. Konfrensi ini diikuti perwakilan Pengurus Umat seluruh Kalimantan Barat, yakni 10 daerah kerja diantaranya Pontianak, Sintang, Ketungau, Tanah Pinoh dan Kapuas Hulu.
Menurut Senan, tiga agenda penting, untuk evaluasi program Misi dan penginjilan. Pembinaan warga gereja, dan memilih penurus wilayah GKII Kalimantan Barat lima tahun mendatang.


0 comments:

Post a Comment

Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!