KAPUAS HULU: Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH dalam kunjungan
kerja ke Kecamatan Badau Kapuas Hulu. melakukan peninjauan PPLB Badau yang
sudah mulai digunakan sebagai pintu keluar masuk Indonesia-Malaysia (Lubuk
Antu). Sehari sebelumnya orang nomor satu di Kalbar itu meninjau jalan ruas
Simpang Silat-Badau, dan menyempatkan diri mengunjungi Rumah Betang Djanting
Badau.
Pada
Kunjungan ke PPLB Badau, Cornelis didampingi Kepala Dinas PU Kalbar Jakius
Sinyor, Kepala Dinas Perhubungan Anthony S. Runtu, dan Kepala Biro Pemerintahan
Herkulana Mekaryani dan Assisten III Robert Nusanto. Terlihat pula jalan
protokol menuju PPLB dari Kota Kecamatan Badau sedang dalam proses pelebaran.
Cornelis
mengatakan, di Badau akan dibangun terminal darat antar negara, sekarang
dipersiapkan pembebasan tanah untuk jalan, badau 4 jalur selebar 7,5 meter
tahun ini 45 milyar, penanganan reguler badau- putusibau nanga era 277 milyar.
Tahun
2016 badau-lanjak 27 km 299 milyar. "Target ruas jalan badau nanga era
harus sudah tersambung, demikian juga putusibau nanga era sudah aspal,"
ujar Cornelis.
Dirinya
berharap harus ada sinergi antara pemerintah pusat sampai pemerintah
daerah. Badau ada air bersih air baku. 26 milyar lebih. "Kita bertahap,
paralel perbatasan pertama ke arah lanjak, tahun berikutnya dari puring kencana
ke empanang," kata Cornelis lagi.
Orang
nomor satu di Kalbar itu juga meminta agar jalan-jalan yang rusak, kalau itu
milik provinsi maka segera diinventarisir dan akan diperbaiki tapi itu akan
masuk jalan negara termasuk silat-Badau.
Menjawab
kesulitan air bersih di perbatasan, cornelis mengatakan, untuk 2015, Air
bersih, dibangun tolong didukung jangan dihambat.
Dirinya
juga berpesan agar masyarakat Siap-siap menghadapi keluar masuk orang dan
barang, tanah-tanah di tepi jalan jangan dijual, jangan silau dengan uang
orang. Maksimalkan produk yang bisa diekspor ke negara lain, " Buat warung
khas makanan dayak iban," kata Cornelis.
Yang
tidak kalah penting menurut Cornelis adalah menjaga ideologi pancasila walaupun
di batas negara, "Semangat kebangsaan dan jati diri sebagai bangsa
Indonesia harus terus dijaga dengan menjaga ideologi pancasila, dan menjaga
ajaran agama jangan sampai terpengaruh aliran radikal," Pungkasnya.
(By: HC)
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!