Progres pembangunan jaringan listrik
Malaysia-Indonesia di perbatasan Entikong di sanggau dan progres
pembangunan PPLB Aruk Sambas menjadi perhatian Pemerintah selain tiga jalur
perbatasan lainnya di Kalbar. Karena Beranda negara ini akan ditata sehingga
lebih baik dan lebih layak. Namun seiring dengan ditingkatkannya status
perbatasan semakin modern menjadikan masalah keamanan juga menjadi prioritas.
“Hati-hati
dengan masalah teroris dan narkoba karena Kalbar ini derah senja dan tempat
konsolidasi yang aman,” ujar Gubernur Kalbar Cornelis kepada para pejabat di
perbatasan Entikong, ketika meninjau progres pengerjaan penataan batas entikong
dan aruk bersama staff khusus Kementerian Dalam Negeri RI Dasril. Di PPLB
Entikong, Jumat (22/7).
Pada kesempatan itu juga Cornelis
mendengarkan berbagai pemaparan kondisi perbatasan oleh petugas terkait di
Entikong baik aparat Keamanan, Bea Cukai dan Custom, sehingga dirinya
mengingatkan agar tetap waspada terhadap berbagai kejahatan di perbatasan.
Terkait kunjungan Cornelis ke Perbatasan
Entikong untuk memantau bagaimana pemindahan Travo listrik dari Malaysia yang
terletak di garis batas kedua negara. Kemudian masalah penataan zona bebas
antara dua negara.
“Ini karena menyangkut dua negara jadi tak bisa diputuskan jadi harus dilaporkan ke menteri dalam negeri dan kepala badan pengelola perbatasan. Oleh karena itu persoalan persoalan teknis di lapangan harus dilaporkan ke pusat karena kalau teknis ini salah bisa lari ke masalah politik. Hubungan antar negara. Sehingga harus disikapi secara hati-hati.” Ujar Cornelis disela-sela kunjungan.
“Ini karena menyangkut dua negara jadi tak bisa diputuskan jadi harus dilaporkan ke menteri dalam negeri dan kepala badan pengelola perbatasan. Oleh karena itu persoalan persoalan teknis di lapangan harus dilaporkan ke pusat karena kalau teknis ini salah bisa lari ke masalah politik. Hubungan antar negara. Sehingga harus disikapi secara hati-hati.” Ujar Cornelis disela-sela kunjungan.
Terkait pemindahan gardu listrik, mantan
Bupati Landak itu menyampaikan ini kan listriknya dari Malaysia Kuching.
Sehingga kewenangan teknis ada pada Pemerintah Malaysia, sehingga harus
dibicarakan antar dua negara. Yang kedua masalah pemotongan zona bebas ini
harus ada win win solution antar dua negara sehingga bisa di tata sedemikian
rupa. Pembahasan ini harus ke jakarta.
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!