10:04:00 PM
0
Meski telah memakan sejumlah beberapa korban hingga hampir merenggut nyawa tapi seolah penggemar game yang dipadukan dengan gerak kaki ini tetap banyak pengikutnya.
Tak mau menjadi korban maka Kepala Disdik Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana mengeluarkan kebijakan bagi siswa di Jogja agar tidak membawa telepon seluler khususnya android. Harapannya siswa hanya datang ke sekolah benar-benar fokus untuk belajar dan menuntuk ilmu.
Larangan ini tidak saja hanya berlaku untuk siswa SD dan SMP tapi mereka yang telah duduk di bangku SMU pun mendapat kebijakan yang sama. Tak ada lagi kegiatan berburu monster Pokemon Go di sekolah.
Sri Sultan selaku orang nomor satu di Yogyakarta pun turut berkomentar. Menurutnya, game ini hanyalah akal-akalan pihak luar dalam rangka mencari data untuk kemudian dijual. Oleh karenanya pria berkacamata ini menghimbau agar warga Jogja jangan mau dibodohi oleh pihak asing.
Senada dengan Sultan, dari beberapa viral yang muncul dimedia sosial yang ditulis Prof Dr Tina Afiatin M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi UGM menyatakan hal yang serupa. Menurutnya game tersebut hanyalah upaya asing dalam melakukan pemetaan di negara dimana game itu dimainkan.
Lebih jauh dikatakan bahwa game yang mengajak pemainnya untuk berburu Pokemon ini akan meninggalkan jejak yang kemudian bisa direkam. Dan selanjutnya data tersebut akan diolah untuk kepentingan “intelejen.”
Oleh karena itu sangat disarankan untuk jangan mencoba apalagi memainkan game yang telah merenggut korban di beberapa wilayah ini. Masyarakat diharap lebih jeli agar tidak terpancing dalam bermain game.
Besar kemungkinan game ini mampu memetakan wilayah secara fisik dengan akurasi tinggi. Dan ujung-ujungnya negara ini tidak memiliki satu wilayah yang tidak diketahui asing.

0 comments:

Post a Comment

Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!