Tidak ada jual beli darah atau
membisniskan darah karena donor darah itu kegiatan mulia untuk kemanusiaan. Hal
tersebut ditegaskan Ketua PMI Provinsi Kalbar Ny. Frederika Cornelis, SPd,
ketika melantik Ny. Yohana Kusbariah Ontot sebagai ketua PMI Cabang Sanggau di
aula Kantor Bupati Sanggau, Senin (25/7). Bersama itu juga dilantik Pengurus
inti PMI Kabupaten Sanggau.
Hadir Gubernur Kalimantan Barat Drs.
Cornelis MH., Bupati Sanggau Paolus Hadi, SIP. Wakil Bupati Sanggau Yohanes
Ontot, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau, Forkompinda Kabupaten
Sanggau, SKPD Provinsi Kalbar dan Pengurus PMI Provinsi Kalbar. Anggota DPRD
Kab. Sanggau dan tamu undangan lain.
“Darah yang diambil itu gratis, dijelaskan Frederika, pembayaran ke PMI kota 350 ribu untuk pengolahan darah. Karena PMI Provinsi Kalbar belum punya Bank Darah dan mesin pengolah darah. PMI sanggau juga perlu memiliki data base untuk mendata pendonor, sehingga bila diperlukan bisa jemput bola.” Ujar Frederika.
Dirinya mengingatkan agar darah jangan sekali-kali diperjual belikan, jangan dibisniskan, “saya yakin di sanggau ini tidak ada jual beli darah.” Kata Frederika yang juga ketua Dekranasda Provinsi Kalbar itu.
“Darah yang diambil itu gratis, dijelaskan Frederika, pembayaran ke PMI kota 350 ribu untuk pengolahan darah. Karena PMI Provinsi Kalbar belum punya Bank Darah dan mesin pengolah darah. PMI sanggau juga perlu memiliki data base untuk mendata pendonor, sehingga bila diperlukan bisa jemput bola.” Ujar Frederika.
Dirinya mengingatkan agar darah jangan sekali-kali diperjual belikan, jangan dibisniskan, “saya yakin di sanggau ini tidak ada jual beli darah.” Kata Frederika yang juga ketua Dekranasda Provinsi Kalbar itu.
Frederika Cornelis, SPd berpesan, jika
sudah dilantik berarti sudah sah karena sudah memiliki legalitas, jangan ragu
lagi melakukan kegiatan, tujuh prinsip PMI harus dipegang teguh dalam
melaksanakan tugas kemanusiaan ini.
“Jadilah motivator orang lain sehingga
kegiatan PMI berkembang untuk semakin peduli sesama, ini kegiatan sosial dan
kegiatan yang sangat mulia dalam menolong sesama.” Ujar Frederika.
Dipaparkannya, PMI Provinsi Kalbar saat ini terus melakukan upaya penguatan peran dan fungsinya agar PMI hadir tepat waktu memenuhi kegiatan kemanusiaan terutama penyediaan darah. Disatu sisi koordinasi penting. Pemberdayaan PMI sangat penting oleh setiap pimpinan daerah. Kepengurusan baru segera bentuk pengurus kecamatan, saat ini baru terbentuk 5 dari 15 kecamatan Kabupaten Sanggau.
Dipaparkannya, PMI Provinsi Kalbar saat ini terus melakukan upaya penguatan peran dan fungsinya agar PMI hadir tepat waktu memenuhi kegiatan kemanusiaan terutama penyediaan darah. Disatu sisi koordinasi penting. Pemberdayaan PMI sangat penting oleh setiap pimpinan daerah. Kepengurusan baru segera bentuk pengurus kecamatan, saat ini baru terbentuk 5 dari 15 kecamatan Kabupaten Sanggau.
“Cari yang betul-betul mau mengabdi,
tugas PMI tugas kemanusiaan tugas mulia, selain mendonorkan darah juga menolong
bencana, karena setetes darah bisa menolong sesama yang memerlukan.” Kata Ketua
Forikan Kalbar itu.
Dijelaskannya, Pembentukan PMI di
kecamatan sangat penting karena berhubungan langsung dengan masyarakat agar
mereka memahami pentingnya donor darah. PMI kecamatan perlu karena mereka punya
kewenangan melakukan pelatihan bencana, merekrut dan membina relawan,
menggerakan atau memfasilitator donor darah sukarela.
Mendekatkan pelayanan PMI Kecamatan
minimal 2 kecamatan di setiap tahun. PMI sanggau bisa bekerja dengan berbagai
pihak, Seperti pemerintah, ASN, BUMN dan BUMD serta Tim Penggerak
PKK.
Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis,
MH, kegiatan PMI ini kegiatan sosial sehingga dilaksanakan setulus hati,
pengurus baru lebih semangat lebih memiliki hati nurani, PMI Kecamatan segera
dibentuk karena jaraknya tidak jauh, libatkan semua pihak untuk donor darah
seperti TNI, Polri, dan perusahaan-perusahaan. Sebelum 2018 harus sudah
terbentuk, harus sudah selesai, 1 kecamatan 7 orang, Pemerintah daerah setempat
harus mem-backup.
“PMI ini organisasi lintas etnik, agama
PMI didirikan untuk kepentingan umat manusia di muka bumi ini. Seperti mengurus
bencana perang dan bencana alam dan bencana sosial. Mohon juga
pengadministrasian harus tercatat untuk laporan sehingga apa yang dikerjakan
bisa dipertanggungjawabkan.” Tegas Cornelis.
Sebagai kegiatan kemanusiaan, mantan
Bupati Landak itu mengingatkan agar jangan nanti sekretariat yang mengelola
lalu mengkomersilkan darah dan bantuan, “Jika sampai terjadi itu kejahatan
kemanusiaan luar biasa. Demikian juga medis jangan mengeluh cerewet. Makanya
PMI itu perlu orang yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Contoh, ketika
kita memerlukan darah. Semua orang dikumpulkan, jadi tenaga medis harus diatur
jam kerjanya, darah yang diambil harus benar-benar sehat. Medis harus
memeriksa, tes jangan sampai terkena narkoba, hepatitis, atau HIV AIDS.” Ujar
Cornelis lagi. Selain itu PMI juga bisa terlibat dalam penyelesaian masalah
sosial di perbatasan, seperti traficking.
Yohana Kusbariah Ontot mengatakan,
memohon dukungan kepada pihak terkait agar bisa memberi dukungan kepada PMI
Kabupaten Sanggau agar bisa menjalankan tugas dengan baik.
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!