Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH. Meminta Raja Landak Gusti Suryansyah untuk tetap menjaga nilai budaya kerajaan Landak yang sudah menjadi situs sejarah dan budaya di Kabupaten Landak, “Inikan sudah menjadi benda cagar budaya ya harus kita jaga sama-sama terutama harta bendanya, wilayah keraton ini harus dijaga jangan dijual,” ujar Gubernur Cornelis, ketika mengunjungi Keraton Kerajaan Landak, Senin (27/6). Dalam kunjungan tersebut Cornelis didampingi Raja Landak Gusti suryansyah dan kerabat keraton lainnya Gusti Hardiansyah.
Selain itu, mantan Bupati Landak dua periode itu, mengungkapkan, aspek budaya tidak kalah dengan arsitektur yang lain karena waktu itu sesuai keadaan, ini belian semua. Namun Cornelis mengatakan bahwa Provinsi tidak ada kewenangan, karena cagar budaya dan situs sejarah kewenangan pemerintah pusat, “Mungkin takutnya menyangkut negara dalam negara kecuali jogja, solo, ini politis dan sensitif,” kata Cornelis lagi.
Mengutip manuskrip yang ada di keraton Landak, mengatakan bahwa penguasa kerajaan di Ngabang adalah Ratu Sang Nata Pulang Pali I atau Raden Kesuma Sumantri Indra Ningrat yang dikatakan sebagai keturunan Raja Brawijaya Angkawijaya dari Majapahit, yang berlayar ke Kalimantan dengan sebuah rakit memasuki sungai Landak Kecil dan berhenti di Kuala Mandor. Raden Kesuma Sumantri Indra Ningrat menderita suatu penyakit yang tiada kunjung sembuh sehingga oleh keluarganya ia diasingkan ke Kalimantan. Dalam pengasingannya di Kalimantan, ia sempat melakukan pelayaran pulang pergi sampai tujuh kali sehingga ia terkenal dengan sebutan Pulang Pali.
Setelah beberapa lama menetap di tepian sungai Mandor, Raden Kesuma Sumantri Indra Ningrat mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Angrat Batur dan mengangkat dirinya sebagai raja dengan gelar Raja Pulang Pali. Mengenai penamaan kerajaan yang didirikan oleh Pulang Pali, ada beberapa versi, yang pertama Angrat Batur seperti cerita di atas dan yang kedua Ningrat Batur. Mengenai nama Ningrat Batur ini, awalnya berasal dari kata batu ningrat yaitu nama sebuah wilayah dimana Pulang Pali menetap di tepian sungai Mandor yang terdapat banyak batu dan Pulang Pali sendiri adalah seorang keturunan ningrat sehingga daerah tempat Pulang Pali menetap itu dinamakan Batu Ningrat yang kalau dibalik namanya menjadi Ningrat Batur.
Kemudian Kerajaan Angrat Batur atau Batu Ningrat diubah namanya menjadi Kerajaan Landak setelah ibukota Kerajaan tersebut dipindahkan ke tepian Sungai Landak sekarang ini. Nama Kerajaan Landak diprediksi berasal dari nama Sungai Landak yang letaknya dekat dengan keraton Kerajaan Landak.
0 comments:
Post a Comment
Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!