2:30:00 PM
0
KAPUAS HULU - Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH,  minggu pagi (26/10) meninjau secara langsung Gracia (5) penderita Hidrocepalus dari Siut Kecamatan Putussibau Selatan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kapuas Hulu Akhmad Diponegoro.

Didampingi Ny. Frederika Cornelis, SPd., Kepala Dinas kesehatan Kab. Kapuas Hulu dr. Harisson dan Direktur RSUD dr. Broli Starsirey,  orang nomor satu di Kalbar itu juga membesuk Bayi Prematur ny. Helena dari Bunut Hulu yang belum diberi nama, dirawat di ruang yang sama.

Frederika, ketika masuk ke ruang rawat inap sempat meminta keluarga pasien agar menutup pintu toilet kamar ketika berada di dalam, supaya aromanya tidak kemana-mana, "Bapak ibu kalau lagi didalam pintu ini (toilet) ditutup ya biar ruangan ini tidak bau, kasihan pasiennya dan yang jaga, perlu udara sehat," ujar frederika sembari menutup pintu kamar kecil tersebut.

Cornelis prihatin dengan rumah sakit milik pemkab kapuas hulu itu lantaran berantakan, kotor, roboh lagi, "Harusnya bahan bangunan yang sudah dibongkar dikemas, masyarakat juga menumpuk di ruangan sehingga tidak steril, sampah-sampah jangan dibiarkan," ujar Cornelis. Namun terkait pelayanan, mantan Bupati Landak itu mengaku sudah bagus perlu ditingkatkan secara fisik.

Cornelis juga mengingatkan para dokter perawat agar bekerja dengan hati nurani karena ini pekerjaan kemanusiaan, "Betul-betul dengan hati nurani melayani pasien dan keluarga pasien jangan mentang-mentang sekolah dokter mahal lalu berorientasi bisnis," ujar Cornelis.

Dirinya menyarankan agar pasien hidrochephalus dan bayi prematur serta pasien yang tidak mampu ditangani secara medis di rumah sakit tersebut agar dirujuk ke RSUD Soedarso Milik Pemprov Kalbar, "Kalau tidak bisa juga di situ (Soedarso) bisa di rujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, terkait biaya kalau ke Soedarso kita bersedia, anak kembar siam tempo hari saja kita biayai," ujar Cornelis.

Selain itu Cornelis bersama ny. Frederika  menemui dan menyapa langsung pasien bibir sumbing yang mengantre di teras ruang operasi Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tersebut, "Mereka menunggu giliran operasi," ujar dr. Harisson, karena tim dokter yang didatangkan khusus dari Universitas Padjajaran Bandung baru sampai jam 03.00 WIB tadi pagi lewat jalan darat, dan pagi langsung bekerja. Terdapat 9 tim dokter bedah yang didatangkan khusus dari salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di bandung Jawa Barat itu untuk menangani operasi bibir sumbing dan operasi penyakit lainnya di Rumah Sakit kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu.

dr. Broli Starsirey, mengungkapkan di Rumah Sakit yang dipimpinnya belum ada dokter bedah yang menetap, sedangkan dokter spesialis baru enam orang, terdiri Spesialis anak 2 orang, Spesialis syaraf 1 orang, Spesialis penyakit dalam 1 orang, spesialis mata 1 orang, Spesialis Kebidanan Ofgin 1 orang, "Spesialis Anestesi baru mau masuk," ujarnya.
(By: HC)
Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH bersama Ny. Frederika Cornelis SPd menjenguk  Gracia (5) pasien penderita Hydrocephalus di Ruang Anak RSUD Akhmad Diponegoro Putussibau Kapuas Hulu, Minggu (26/10)





0 comments:

Post a Comment

Peringatan: berilah komentar yang sopan, komentar yang tidak sopan tidak akan kami publish!